Syair dan Rancak Ikan (Ejaan dan Bunyi Disesuaikan)

Anak kepiting menjepit kerang,
Pasang pelita di atas lankan,
Pasang kupinglah terang-terang,
Dengar cerita segala ikan.

Pasang pelita di atas lankan,
Bikin lumpang si kayu asem,
Dengar cerita segala ikan,
Ikan cupanglah pada mesem.

Bikin lumpang si kayu asem,
Beli sere di Pesebrangan,
Ikan cupanglah pada mesem,
Ikan cecere kegirangan.

Beli sere di Pesebrangan,
Kue mangkok di dalam tenong,
Ikan cecere kegirangan,
lkan betoklah jadi bengong.

Kue mangkok di dalam tenong,
Potong ketupat atas pelita,
Ikan betoklah jadi bengong,
Ikan sepat atur cerita.

Potong ketupat atas pelita,
Daun kaung di dalam cobek,
lkan sepat atur cerita,
Ikan baung menjadi bek.

Daun kaung di dalam cobek,
Bikin gundu si kayu jaran,
Ikan baung menjadi bek,
lkan lundu jadi sarean.

Bikin gundu si kayu jaran,
Bikin biting asalnya lidi,
Ikan lundu jadi sarean,
Ikan keting jadi tuidi.

Bikin biting asalnya lidi,
Orang menangkap si tukang laksa,
lkan keting jadi tuidi,
lkan kakap menjadi jaksa.

Orang menangkap si tukang laksa,
Bikin tudung tali terlepas,
Ikan kakap menjadi jaksa,
Ikan lindung menjadi opas.

Bikin tudung tali terlepas,
Orang mengurut di batang suling,
Ikan lindung menjadi opas,
Ikan gerot menjadi maling.

Orang mengurut di batang suling,
Beli opak bunga mengkudu,
Ikan gerot menjadi maling,
Ikan geropak menjaga gardu.

Beli opak bunga mengkudu,
Alang-alang tumbuh di dulang,
Ikan geropak menjaga gardu,
Ikan sembilang jadi pencalang.

Alang-alang tumbuh di dulang,
Bikin pecut bekas diraut,
Ikan sembilang jadi pencalang,
Ikan cucut jadi sekaut.

Bikin pecut bekas diraut,
Orang merebus si daun pandan,
Ikan cucut jadi sekaut,
Ikan gabus jadi ajudan.

Orang merebus si daun pandan,
Dari Cideng pergi di Padang,
Ikan gabus jadi ajudan,
Ikan bandeng jadi komandan.

Dari Cideng pergi di Padang,
Pentang tali di kantor palis,
Ikan bandeng jadi komandan,
Ikan sesili jadi juru tulis.

Pentang tali di kantor palis,
Potong kole terpata-pata,
Ikan sesili jadi juru tulis,
Ikan lele jadi mata-mata.

Potong kole terpata-pata,
Bikin daun bekas di ler,
Ikan lele djadi mata-mata,
Ikan wadon sampai mengiler.

Bikin daun bekas di ler,
Potong kenari di tengah sawah,
Ikan wadon sampai mengiler,
Ikan duri sampai tertawa.

Potong kenari di tengah sawah,
Orang mengorek si kue kerak,
Ikan duri sampai tertawa,
Ikan peperek pada bersorak.

Orang mengorek si kue kerak,
Tepuk laler di dalam mangkok,
Ikan peperek pada bersorak,
lkan selar datang menengok.

Tepuk laler di dalam mangkok,
Petik kembang di pegunungan,
Ikan selar datang menengok,
Ikan tembang kebingungan.

Petik kembang di pegunungan,
Sentiong ada kuburan Cina,
Ikan tembang kebingungan,
Sang kiong pakai celana.

Sentiong ada kuburan Cina,
Cabut rumput luka di tangan,
Siang kiong pakai celana,
Sang siput pakai setangan.

Syair dikarang si ikan japu,
Matanya terang seperti lampu.
Ibarat sayalah kupu-kupu,
Jatuh di darat tiada yang sapu.

Syair dikarang si ikan betok,
Matanya merah mati di ketok,
Dasar saya untung sebatok,
Ditakar munjunglah dia rontok.

Sair dikarang si ikan gabus,
Bumbunya banyak serba ditambus,
Jikalau Nona peruntungannya bagus
Barang digadai jadi ketebus.

Syair dikarang si ikan cupang.
Baik jual di tanah lapang,
Jangan tuan bakal slempang,
Tiada saya berhati simpang.

Syair dikarang ikan cecere,
Bumbunya banyak bercampur sere,
Kenapa Nona ajak bercerai.
Ingatlah janji yang kemarin sore.

Syair dikarang si ikan sepat,
Matanya merah jalannya cepat,
Bagaimana akal mau mendapat,
Sebab pikiranlah lagi pepat.

Syair dikarang si ikan pidada,
Matanya hitam seperti lada,
Kalau diingat tempo yang sudah,
Menarik napas tepuklah dada.

Syair dikarang si ikan tembang,
Sudah didacin baru ditimbang,
Bagaimana hati tiada mau bimbang,
Di bawah sanggul di atas kembang.

Syair dikarang ikan sembilang,
Kulitnya putih dagingnya belang,
Jikalau bosan Nonalah bilang,
Boleh saya antarin pulang.

Syair dikarang si ikan lempuk,
Tulangnya kaku isinya empuk,
Jikalau ada mas intan bertumpuk,
Sanak saudara semua rempuk.

Syair dikarang si ikan lundu,
Pandai berkawan di tempat teduh,
Sakit rasanya badan yang rindu,
Hati di dalam rasa beradu.

Syair dikaranglah ikan teri,
Buntutnya tajam sebagai duri,
Sakit rasanya saya yang peri,
Siapa yang maulah sudi cari.

Syair dikarang ikan punya penamba,
Jangan dicela karangan hamba,
Sekalian dengar Nyonya dan Baba,
Jikalau salah tolongkan rubah.

Syair dikarang punya sambungan,
Memangkan saya punya karangan,
Saya bikin lebih panjangan,
Nona yang dengar jadi girangan.

Syair dikarang ditambah lagi,
Saya mengarang kelewat pagi,
Sudahlah rata yang saya bagi,
Saja pikir tidakkan rugi.

-si Nona Bujang

Puisi Terpopuler Bulan Ini

Aku